Sabtu, 27 September 2014

Ketika Abu-abu berganti dengan Hitam

Assalamualaikum kawan !

Hai kalian para pencari Ilmu. Bagaimana kabar kalian ? Bagaimana masa-masa sekolah dan perkuliahan kalian ? Saat ini saya sudah memasuki jenjang perkuliahan, dan rasanya itu berbeda sekali dengan suasana sekolah dulu. Kini ku bukan Siswa lagi, saya sudah ada di atasnya, kini saya sudah menjadi Maha-siswa. Siswa yang lebih komplit dan berpikiran luas. Memang saat ini saya belum merasakan penuh yang namanya kenikmatan kuliah. Kurang lebih dua bulan saya baru merasakan namanya perkuliahan.

Sekarang saya mau cerita cerita sedikit tentang kehidupan saya waktu masih mengenakan seragam putih Abu-abu dan sedikit membandingkan dengan masa perkuliahan dengan seragam putih hitam.

Masalah kesenanganan, tak akan pernah tergantikan kesenangan yang terjadi saat saya masih "abu-abu", saya yakin tak ada kebahagiaan yang lebih baik dari kebahagiaan itu selama saya mencari ilmu. Mulai dari teman , ke guru, ke pelajaran, ke sekolah. Pokoknya masa Putih abu-abu adalah masa yang paling membahagiakan. Walaupun mungkin di perkuliahan nanti ini ada kesenangan tersendiri, tapi saya yakin masa yang lalu lebih bahagia saat saya masih berjenjang Putih Abu-abu.

Kemudian masalah kepedihan, walaupun baru beberapa bulan merasakan yang namanya perkuliahan. Kepedihan yang saya rasakan sudah begitu besar, mengalahkan kepedihan di saati Putih Abu-abu dulu, Mungkin yang bisa merasakan apa yang saya rasakan hanyalah satu angkatan saya dalam jurusan yang saya pegang sekarang. Tapi tak apalah, seperti kata "Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang kemudian" Itu prinsip yang saya pegang untuk sekarang ini, untuk melewati semua ini.

Sebenarnya banyak yang ingin saya ceritakan di masa masa abu-abu ke hitam. Tapi biarkanlah ini jadi cerita rahasia saya dengan Tuhan ... 

Seperti kata guru "Andalanku" : Kita tidak akan merasa berat hati dengan apa yang di kerjakan, apabila kita mengerjakannya dengan keikhlasan ...

Wassalam ... 

Ketika Diam Hanya Satu-satunya Pilihan

Selamat pagi jiwa yang sepi. hahah singgung diri sendiri ! Sekarang saya mau cerita sedikit tentang omongan-omongan yang sering keluar dari mulut orang. Kata orang, gak usah bicara kalau gak ada artinya. Eh.. menurut saya setiap kata itu ada arti nya loh, benar gak ? Yang ada itu cuma kata yang gak ada tujuannya. Mereka ngomong pasti ada tujuannya kan, yang aneh itu ngomong tanpa tujuan. Bahasa Inggrisnya sih "Bullshit".

Khusus ni orang yang sedang maupun sudah menjalin hubungan, pasti sudah merasa betapa penting nya mnejaga tutur kata terhadap pasangan sendiri kan. setiap kata pun di jaga demi perasaan pasangan kan. Merangkai kata yang romantis, deehhh . haha Merangkai kebohonga deeehhh. haha tapi semuanya mereka lakukan demi kelanggengan hubungan. haha

Adat berbicara memang perlu di jaga. Dan pembuktian dari apa yang kita ucapkan itu paling penting, Dalam artian "Jangan Hebat di Omongan saja". Banyaik orang yang sok sok mengaku hebat atau apalah yang penting meninggikan derajat pribadinya dengan omongan-omongan super, tapi eh padahal payah banget -_-.

Soal omongan juga nih, ketika ada masalah, baik pribadi maupun kelompok. Kadang kita tau kebenarannya, tapi kita tidak bisa mengucapkannya kepada mereka, karena berbagai hal. bisa karena dalam keadaan tertekan, tak ada waktu berbicara dll. Memang sulit kalau hidup dengan penindasan, kebenaran pun tertindas. Yang salah nyatanya jadi benar. 

Tutur kata memang harus di jaga, menjaga setiap lisan yang keluar dari mulut kita, selain enak di dengar, tidak ada juga yang tersakiti dengan perakataan kita. Kadang orang banyak ngomong, sok pintar, sok bijak, tapi nyatanya nyakitin perasaan orang lain, Bagi Pribadi saya sendiri, ada satu prinsip yang saya pegang , yaituuuuuuuu .....

"Lebih baik saya mengucapkan banyak omong kosong, dari pada satu kata yang menyakitkan hati"

Selamat Pagi dan selamat Beraktifitas ..... !!!

Ketika Pilihan Cuma Bisa Pasrah !


Sekarang hidup berubah drastis, terutama pribadi ini. Masuk jenjang perkuliahan membuat fisik dan mental yang saya miliki mesti di tingkatkan. Melawan hati, membimbing hati untuk menyukai apa yang saya kerjakan dan saya jalani. Memang berat apa yang saya lakukan sekarang, membohongi hati, dengan apa yang saya sukai. Walaupun di kenyaatan ini, saya menjalani bukan apa yang saya inginkan, tapi saya harus menjalani dan melwati semua ini dulu. Demi satu tujuan kedepannya. Sekarang sedang ada permainan fisik dan mental, yang tidak sesuai dengan pribadi saya. Tapi mau di apa lagi ? Saya sudah ada di dalamnya ! Sekarang saya tidak bisa berbuat apa-apa selain menjalani semuanya dengan pasrah, dengan mental dan fisik seadanya. Tapi pribadi ini pastinya berusaha untuk tetap tegar menjalani semuanya. Perkuliahan di jurusan ini berbeda dengan jurusan lain. 

Mereka-mereka yang melihat keserahian saya belum tahu tentang apa yang saya rasakan ketika berada dalam lingkup yang keras ini, yang butuh jiwa seorang pejuang besar. Jiwa yang tak kenal siapa mereka. Siapapun akan di lawan. Di awal-awal sudah muncul bayangan tentang kekerasan. Katanya kekerasan sudah di hapuskan ! Tapi buktinya ? Mereka tunjukkan secara langsung, yang mematahkan mental, yang niatnya mau menguatkan mental. Apa begini caranya ? Menciptakan pribadi yang berjiwa seorang pejuang, jiwa seorang "G" ? Apa ini cuma balas dendam tentang apa yang pernah terjadi dengan kalian ? Kenapa kami yang mesti rasakan ? Kami cuma butuh didikan ! Bukan yang "begitu-begitu". Kami cuma bisa pasrah dengan semua ini. Pribadi saya tidak cocok dengan atmosfer yang kalian miliki. Apa gunanya ? Beban pikiran selalu menghantui setiap mencari ilmu, pribadi ini tidak merasa aman berada di sekitaran kalian. Kenapa mesti begitu ? Kalian memang berbeda, saya tau itu. Berbeda, berbeda sekali ! Disana Baik di sini Parah ! "G" Itu memang keras.

Saya cuma bisa pasrah dengan yang sekarang. Kenyataan maka terjadilah, harapan maka terwujudlah !!!