Minggu, 26 Oktober 2014

KETIKA ADA GEN COPY-AN

Selamat malam kalian para plagiat .. haha

Belakangan ini, sudah muncul fenomena-fenomena yang anehnya bisa terjadi. Mungkin bagi orang yang berilmu menganggap hal ini sebuah kebodohan, dan bagi orang yang beragama menganggap hal ini sebagai bentuk ketidaksyukuran. Mengenai hal ini yaitu Gen Copy-an. Penulis memberikan nama fenomena ini sebgai Gen Copy-an dalam artian, seseorang terkena fenomena ini apabila sebenarnya ia tidak memiliki sikap atau perilaku itu sebelumnya. Dimana, ia mendapatkan perilaku itu hanya untuk mencontoh atau dengan kata lain hanya ikut-ikutan dengan orang lain. Dengan hal ini, apakah hal tersebut merupakan tindakan yang baik atau sesuatu yang buruk.

Masalah baik dan buruknya tergantung dari sikap atau perilaku apa yang kita tiru. Banyak orang mengatakan melakukan Gen Copy-an bukanlah sebuah masalah. Justru hal ini merupakan sebuah perilaku yang cukup baik. Dimana kita dapat mengikuti hal-hal yang baik dari suatu sikap atau perilaku orang lain. Tapi apakah kita tidak pernah berpikir dengan mengiktui sikap dan perilaku orang lain, adalah hal yang sedikit memalukan. Dimana, kita memperlihatkan ketidakmampuan kita terhadap suatu hal, dimana kita tidak memiliki ciri khas tersendiri sehingga kita mengikuti sikap dan perilaku orang lain untuk mendapatkan ke-specialan dari diri kita. Bagi orang yang beragama, melakukan Gen Copy-an merupakan tindak ketidaksyukuran kita terhadap anugrah yang kita dapatkan. Dimana kita tidak memiliki rasa puas terhadap apa yang kita miliki. Namun memiliki rasa tidak puas memang baik, karena mengarahkan kita untuk terus melakukan suatu perubahan kearah yang baik. Namun apabila rasa ketidakpuasaan ini dibarengi olah rasa iri hati. Hal tersebut bisa merupakan sebuah perilaku yang kurang baik. Mengenai rasa ketidaksyukuran terhadap apa yang kita miliki, yaitu kita sengaja mengubah-ubah apa yang kita miliki dimana adanya kemungkinan kita memilika suatu sikap dan perilaku yang baik, namun justru kita mengikuti sikap orang lain yang belum tentu lebih baik dari sikap kita sebelumnya. Mengikuti kebiasaan orang lain ? kebiasaan merupakan suatu tindakan yang dilakukan tanpa kesengajaan, dimana kebiasaan ini sudah melekat dalam diri kita, sudah mendarah daging dalam tubuh kita. Kebiasaan ini lah yang merupakan gen alami dari kita. Namun kebiasaan kebiasaan bisa kita dapatkan dengan menggunakan teknik Gen Copy-an, biasanya hal ini berhasil apabila kita mengikuti kebiasaan orang-orang yang benar-benar kita perhatikan.


Jadi, melakukan Gen Copy-an bukanlah hal yang terlalu buruk namun kadang juga bukan hal yang baik untuk melakukan hal tersebut. Kita diciptakan oleh Yang Maha Menciptakan dengan tubuh dan sikap yang berbeda-beda. Kita diciptakan berbeda-beda untuk saling belajar bagaimana cara mempersatukan hal yang berbeda untuk menjadi suatu kesatuan. Bukan untuk belajar bagaimana membuat sesuatu hal yang berbeda menjadi suatu yang sama. Apabila di dunia ini hanya ada satu macam perilaku, sungguh “aneh”-lah dunia ini. Syukurilah apa yang kita miliki, tidak usah memiliki rasa iri hati terhadap apa yang mereka bisa lakukuan. Tapi berusahalah untuk berada diatas mereka, namun tanpa mengkuti sedetail mungkin cara mereka. Lakukan sebuah perubahan yang dibarengin dengan perbedaan menuju arah yang baik.

"Yang terbaik adalah apa yang keluar dari hasil kerja keras kita sendiri" - Me

Selamat Malam dan selamat beristirahat...

Selasa, 21 Oktober 2014

KETIKA SMA DULU

Salam para pembaca setia walaupun gak banyak, yang penting ada yang baca. haha terima kasih sebeumnya ...

SMA, sebuah jenjang pendidikan yang bisa dibilang sudah mendekati puncaknya ..  Baik itu masalah pendidikan, karakter dll. Semua sudah matang dan lagi hangat-hangatnya. Khususnya dalam hal percintaan. Haha cielah, cinta lagi .. Pasti semua orang setuju kalau Masa SMA adalah masa yang paling indah dari masa-masa sekolah sebelumnya .. Pastinya.

Masalah percintaan, semua ada tingkatannya di masing-masing jenjang sekolah. Kalau waktu masih SD, itu cinta-cinta nya cuma main-main. Masuk SMP lagi masanya untuk coba-coba untuk serius, nahh pas masuk SMA, seriusnya itu sudah maksimal. Kalau memang ada cowok/cewek yang kerjanya cuma mainin pasangan/pacarnya, saya yakin orang itu di dalam jiwanya masih setara dengan anak SD yang terbelenggu dalam jiwa anak SMA. Hahah kan tadi saya sudah bilang kalau yang cuman main-main itu anak SD. Hahak, tidak malu sudah SMA kelakuannya kayak anak SD. Sadar keless . hek ..

Makanya kalau sudah gede, perasaannya di gedein juga, didewasakan juga, tau yang mana hak sesungguhnya, mana mainan, mana yang bukan mainan.  Sekarang yang identik suka mainin pasangannya itu cowok, jadi muncullah itu kata-kata yang kurang lebih bilang, gak apa-apa kau anggap cewek itu boneka barbie, yang penting dirimu sadar kalau gak ada cowok yang main boneka barbie, mungkin ada tapi anak SD kali yak ...  anak SMA main boneka barbie, mesti hubungi RSJ terdekat . Hahah .. tapi menurut saya, bukan hanya cowok yang suka mainin perasaan, cewek pun pastinya ada yang begitu. pasti ! saya yakin 100% , dunia kiamat kalau memang gak ada, saya bisa pastikan . haha, tapi kalian jangan merasa, cukup tau diri saja untuk jadi lebih baik lagi yah kaum hawa.. dan kau juga kaum adam ...

Seperti yang saya katakan tadi, masa SMA adalah masa-masa di mana suasanya itu indah banget. Gak bohong deh, saya rasain sendiri kok . hahah deket sama cewek, yah cewek lah, masa cowok . hahak ... tapi deketnya jauh ya .. uh ngobrol nya jarang banget, namanya juga degdegan kalau lagi deketan, perasaan itu kayak vibartionnya HP pas ada yang masuk, langsung bergetar . ahaha ...  Kalau lagi bejauhan, pastinya selalu olahraga mata, tengok kanan tengok kiri atas bawah juga kali yah. hehe ..

Masa SMA, pertemanan dan persahabatan yang gak bakalan mungkin di dapatkan lagi selanjutnya, walaupun ada, pasti rasanya beda. Pokoknya masa-masa SMA itu ngangenin,yaaa ngangenin, kayak kamu, yaa kamu . haha ala si dodit itu yang sok-sok ke-eropaan padahal anak kampung yang terkenal . haha

Mungkin cuma itu yang bisa saya lampirkan dulu .. ada tugas fisika nih yang mesti di kerjain, soalnya dosennya rajnnya minta ampun .. ahaha. See you sayang . eh maaf, see you pemirsa ...

"Hal yang indah bukanlah dari apa yang kita lihat, tapi dari apa yang kita rasakan di jiwa kita saat bersama mereka yang terindah"

Salam hangat dari tempat yang panas ini (ekhm Makassar) ...

Minggu, 19 Oktober 2014

KETIKA INGIN SEPERTI ORANG LAIN

Selamat malam, wahai jiwa yang plin-plan ..

Pribadi ? Sudah banyakkah yang bersyukur dengan dirinya sendiri ? Saya rasa belum, seperti halnya saya pribadi. Saya belum bisa bersyukur secara komplek dengan apa yang saya miliki sekarang. Mungkin seperti sebagian orang. Pasti kalian memiliki orang idaman/banggakan. Sampai-sampai kalian ingin seperti mereka secara utuh. Memang itu tanda tidak kesyukuran kita terhadap apa yang telah di berikan kepada kita. Tapi apa salahnya ? Ketika kita ingin memaksimalkan diri dengan apa yang menurut kita itu baik buat kita ?

Banyak dari kita yang ini menjadi seperti orang lain, terutama pada orang yang kita banggakan sifat dan sikapnya. Ada kata yang pernah saya dengar, kurang lebih begini "jika ingin menjadi seperti orang lain, itu tandanya kamu belum bisa menemukan jati dirimu sendiri". Memang benar juga sih .. Mau jadi orang lain padahal belum kenal lebih dalam tentang peibadi sendiri. Memang susah.. 

Dduh saya habis kata, padahal waktu ambil judul ini, pikiranya bakal banyak cerita nih, soalnya saya pun begitu, ingin menjadi sosok seperti seseorang yang lain. Tapi dengan pengecualian, saya tidak ingin seperti dia benar-benar 100% dia. 

Menurut saya Ketika ingin menjadi seperti orang lain itu tidak ada salahnya, itu sebuah motivasi bagi kita untuk menjadi lebih baik. Siapa coba yang mau mengikuti orang-orang terkhusus pada keburukan/kejelekannya ? Tidak ada kan ? Jadi intinya di sini, kita itu mau seperti mereka yang memiliki sikap dan sifat yang patut untuk di contoh, sehingga menjadi pribadi yang lebih baik.

Sampai saat ini saya masih termotivasi untuk menjadi seperti beliau. Masalah orangnya kalian tidak perlu tahu, ini rahasia saya dengan Tuhan. Hahaha, namanya juga rahasia. Cukup 2 yang tau . haha ..

Jadi intinya, ketika kita ingin seperti orang lain itu tidak ada salahnya, yang penting kita mengenal batas dan tingkat kewajaran. Hahah, pastinya harus sewajar-wajarnya kan . Heheh ...

Kalau bisa saya bilang "Pribadi yang mendekati sempurna itu, pribadi yang multi-character atau multi-personality"

Hmm kayaknya tidak menarik, itu saja, Salam hangat di malam ini ...

Jumat, 17 Oktober 2014

KETIKA BACA POSTINGAN YANG KENANYA PAS BANGET "HUAH"


Postingan ini saya copy paste dari : http://www.anakui.com/2010/02/19/bagaimana-meraih-impian-walau-kamu-salah-jurusan/

Langsung teman baca saja, intinya ini postingan pas banget sama saya .. 

---

Seorang kawan mengeluh bahwa ia salah jurusan. Inginnya ia ke fakultas X, sekarang malah ada di fakultas Y. Ia selalu berkata bahwa ia tak berminat di fakultas yang sekarang. Ogah-ogahan belajar. Tak ada pemantik. Tak ada gairah.

Saya selalu percaya bahwa pekerjaan terbaik adalah pekerjaan yang sesuai dengan minat kita. Tak peduli serendah apa pekerjaan itu di mata orang lain, tak peduli betapa tak populernya ia, tetaplah itu yang terbaik bagi diri kita. Karena bekerja tidak hanya mencari uang. Ia adalah salah satu sumber kebahagiaan. Pekerjaan juga adalah ibadah. Apa bagusnya ibadah yang dilakukan dengan terpaksa?

Dan lalu, apa yang harus kita lakukan?

Langkah pertama, jika memungkinkan, pindahlah ke jurusan yang menjadi minatmu. Renda hidupmu dari awal lagi. Menyakitkan memang, tapi toh kadang obat yang pahit harus diminum demi kesembuhan.
Namun, ini bukanlah surga. Ini dunia yang tidak sempurna. Selalu ada keterbatasan. Ada teman yang tak bisa pindah jurusan karena berbagai kendala seperti umur, biaya, tidak diizinkan orangtua, dan lain-lain. Apa yang bisa kita lakukan?

Mudah saja, belajar otodidak. Itulah langkah kedua.

Seorang sahabat mengalaminya. Ia ingin kuliah di jurusan X karena menggemari sebuah ilmu yang ia katakan menjadi “bagian hidupnya”. Namun, nasib berkata lain. Sekarang ia di jurusan Y yang sama sekali tak ada di benaknya. Toh ia tidak menyerah. Dengan kemampuannya akan ilmu itu yang tergolong langka di jurusannya, jadilah ia terkenal. Dari situ, tak peduli dengan titelnya sebagai mahasiswa Y, ia belajar mati-matian ilmu X langsung dari para pakar. Malah, konon ia sedang mempersiapkan sebuah teori baru. Tidak ada alasan mengapa ia harus repot-repot melakukan itu selain karena cinta. Ya, ia cinta ilmu itu. Dan tidak ada yang bisa menghalanginya, sekalipun itu sistem.

Kedua langkah itu bisa dilakukan dengan hati yang mantap dengan satu syarat: kamu mengetahui apa tujuanmu. Kamu tahu apa mimpimu sehingga kamu bangkit lagi setelah terjatuh berkali-kali di sana. Kamu tahu apa yang kamu mau, sehingga kamu rela merajut dari nol lagi. Kamu paham hal apa yang paling penting bagimu, karena itulah kamu berani mengambil keputusan untuk hidup ini. Inilah yang jarang dimiliki generasi muda sekarang: keberanian menemukan mimpi dan keberanian mengambil keputusan untuk meraih mimpi itu.

---

"Memang susah menjalankan sesuatu apabila bukan apa yang kita inginkan, kita harus ikhlas dan berusaha untuk mendapatkan jalan keluarnya"

Kamis, 16 Oktober 2014

KETIKA "SUSAH" MOVE ON

Selamat malam, Haters Of Move On . Hahaha

Move on ? Hahaha lucu banget. Apa sih tuh move on ? Sorry gue gak kenal. Hahah cielah .. Menurut saa move on itu lama-kelamaan menghapuskan kesetiaan seseorang. Begitu menurut saya, coba liat saja, orang-orang yang berhasil move on. Pasti mantannya banyak . Hahah itu tandanya, dia tidak memiliki rasa juang untuk mempertahankan suatu pilihan yang telah ia putuskan di awalnya. Setia tidak ada baginya, setianya cuma setia abal-abal, cuma indah waktu pacaran. Waktu sudah putus. ngomongnya cuma "siapa ya? masa lalu keless". Itu menurunkan derajat orang loh.

Kalau menurut saya pribadi, mantan itu pelajaran besar buat kamu, bisa jadi masa lalumu adalah masa depanmu. Bagaimana teman ? Setuju .. Kalau tidak setuju, pulang sana. Hahaha... Move On, yang sering di sebutkan ke seseorang yang baru saja putus cinta nan masih membayangi mantannya. Kalau saya sih, saya tidak dengar apa yang orang katakan, di suruh move on, cuma di ladeni di omongan saja, tidak di lakukan dengan perbuatan. Kenapa mesti terhasut dengan orang lain, kalau kita sendiri yang tau yang pantas buat kita, kita yang merasakan kan ? Bukan mereka-mereka yang menghasut. Haha, seperti judul postingan ini, di kata susah, saya sengaja kasih tanda petik (""). Soalnya banyak makna/kata yang sebenarnya bisa menggantikan kata susah itu sendiri. Bisa saja Ketika Malas Move On. Haha. kalau saya sendiri sih, malas + memang gak mau. Hahah

Dulu sempat dapat gambar yang di dalamnya bertuliskan, "Ya Tuhan, jika memang dia bukan jodohku, maka jangan biarkan jodohnya selain saya" . Hahah doanya pemaksaan banget. Tapi apalah arti kesetiaan. Hehehe. Yang buat saya malas juga tuk move on. Gue udah terlanjur bro. Terlanjur ya gitu. haha, gak usah di terangin, nanti tambah panjang postingan ini. Karena orang yang "susah" move on itu, sudah tau bahwa dialah yang pantas, dialah yang pantas untuk di perjuangkan, walaupun susah untuk di dapatkan, jika kita terus berusaha, dan bersabar, pasti kita akan mendapatkannya kembali. Dear orang yang susah move on :

"Sesuatu yang susah didapatkan itu pastinya sesuatu yang berharga, jika mudah, itu adalah hal yang murah/tak berharga" - Asdos

Selamat malam, dan selamat ngopii . Hehe

Senin, 13 Oktober 2014

KETIKA PERANG TELAH BERLALU

Salam, Selamat Siang semua ...

Sekarang, saya sudah merasa cukup bebas, beban hidup sudah ringan. Bisa di bilang Perang sudah berlalu. Perang di awal-awal masa perkuliahan sebagai Mahasiswa Baru, memang belum seutuhnya bebas. Namun sekarang, pribadi ini sudah bersyukur sudah bisa menghirup aroma kebebasan.

Perjuangan memang perlu keteguhan, kekuatan, dan kesabaran yang besar. Seperti apa yang sudah saya lalui. Sekarang mental sudah terbentuk, bukan mental kerupuk/lemah lagi. Sekarang Mental sudah kuat. Di sini kami di bentuk untuk tidak manja, taat aturan, dan paling penting, meninggikan solidaritas.

Masalah-masalah yang dulu seperti senioritas itu, sekarang sudah mulai memudar, telah mau menghilang, sekarang kita sudah hampir sederajat. Namun tetap seperti yang dulu, harus menghormati yang di atas kita. Yang dulunya penuh dengan rasa kekhawatiran yang disertai dengan ketakutan saat melakukan perkuliahan, kini mulai hilang. Sekarang sudah cukup merasa aman. Sekarang Sudah bisa Bebas sedikitlah. Kesyukuran yang amat mendalamm buat saya. 

Jurusan "G" itu memang keras, keras dalam artian yang baik. Hanya orang-orang yang pantaslah yang bisa masuk di jurusan ini. Dan kami adalah orang-orang yang terpilih di dalamnya. Dan kami adalah Penerus mereka, khusus kami yang telah mengikuti masa Pengkaderan di tahap awal ini dalam acara KIG yang lalu. Ilmu, pembentukan fisik, mental, jiwa, dan lain-lain. Semua telah saya dapatkan. Ketika perang telah berlalu, syukur adalah tindakan terakhir. Selanjutnya, pribadi ini akan lebih fokus dengan perkuliahan. 

Tidak tau mau berkata apa lagi, yang jelasnya saya sudah cukup puas dan bersyukur dengan hawa-hawa kebebasan ini. Mungkin inilah pembuktian dari kata :

"Kadang kita membenci sesuatu yang sebenarnya baik bagi kita, dan kadang kita menyukai sesuatu padahal buruk bagi kita" - Senior G

Selamat siang, dan selamat beristirahat/beraktifitas ...


Selasa, 07 Oktober 2014

KETIKA TERLALU BERHARAP

Salam ...

Harapan... Semoga harapan kita semua jadi kenyataan. Pasti itulah doa yang terucap secara lisan, maupun terpikirkan di benak kita ketika kita sedang mengharapkan sesuatu hal. Harapan merupakan sebuah langkah awal sebuah kebahagiaan. Namun kebahagiaan itu sendiri tak bakalan kita dapatkan tanpa adanya usaha yang membarengi harapan itu sendiri. Harapan tanpa usaha itu bisa di bilang suatu upaya yang sia-sia.

Berharap, kita boleh berharap semau kita. Boleh berharap tentang segala hal. Tapi berharap lah dengan logis. Hahah jangan berharap abal-abal. Ingat ...!! Berharap juga ada batasnya, jangan terlalu berharap terhadap suatu hal. Nanti gak kesampaian jadinya galau lagi. hehe .. Galau juga gak baik bagi kesehatan (berdasarkan riset pribadi).

Harapan, erat kaitannya dengan PHP (Pemberi Harapan Palsu). Entahlah yang salah siapa kalau ada yang terkena PHP. Yang salah bisa jadi yang memberi harapan, bisa juga yang berharap. PHP gak bakalan terjadi jika salah satu dari kedua unsur tadi gak ada. Haha intinya jangan terlalu berharap dengan seseorang tanpa adanya tanda-tanda dari orang tertentu. Bisa jadi orang tidak bermaksud memberimu harapan tapi kamunya yang sok-sok di beri harapan, dan ujung-ujungnya gak kesampean. Jadilah korban PHP extra. Hahah Terlalu berharap dan merasa, eh di PHP in lagi ..

Saran saya sih, kalau berharap, semestinya saja, sewajarnya saja, secukupnya saja, sepantasnya saja. Gak usah di paksain, kalau sudah kehendak Tuhan, bakalan dapat juga nantinya, yang penting di barengi usaha dan kemauan. 

"Kita boleh berharap memiliki sebuah sungai, tapi jangan berharap bisa memiliki lautan"

Sekian dan selamat malam ....

Minggu, 05 Oktober 2014

KETIKA YANG DULU PALING BERMAKNA

Assalamualaikum ..

Mantan ... Apa yang di pikirkan orang-orang ketika mendengar kata ini ? Mungkin, masa lalu ? Bekas ? Gak penting lagi ? Kenangan ? Mungkin masih banyak lagi yang orang-orang pikirkan tentang itu. Tapi kalau menurut saya, Mantan merupakan pelajaran terbesar dan bisa jadi mantan yang mereka bilang adalah masa lalu, menurut saya bisa jadi masa depan kita suatu saat nanti. Mungkin banyak orang yang tidak setuju dengan saya. Tapi saya yakin ada yang setuju dengan saya, terutama orang-orang yang masih memperjuangkan dan memiliki harapan dengan masa lalunya itu. Saya yakin, karena saya begitu. Heheh ..

Dengan perasaan dan keteguhan yang dimiliki sekarang, gak ada upaya baru lagi untuk mencari yang baru, karena pribadi kita sudah berpikir dialah (yang dulu) yang terbaik buat kita. Kata menjilat ludahnya sendiri di sini sudah tidak berlaku, soalnya bukan saya yang putusin, dianya malah, jadi bukan saya yang terkena "kata" tadi itu. Dianya pun gak bakalan kena "kata" itu juga, kan bukan dia yang memulai lagi nantinya, kan saya yang ngomong duluan. Hahah, jadi di sini gak ada namanya yang jelek-jelek kayak gitu.

Walaupun sekarang ku melihat wanita yang fisiknya lebih baik dari dia, tapi saya masih belum mendapatkan hati yang seperti dia. Cieee, haha. Dan satu hal lagi yang gak bisa membuat saya berpaling dari dia adalah keluarganya. Saya sudah terlanjur dekat dengan keluarganya. Sudah cukup akrab. Terutama dengan ayahnya, yang merupakan guru andalan saya . Hahaha, dengan bapaknya saya sudah dekat sakali, mengalahkan dekat dengan anaknya sendiri -_-. Saya dulu menjalin hubungan dengan anaknya gak pernah di ajakin bicara, tatap muka pun jarang. Karena menurut guru agama saya, kalau sedang menjalin hubungan(berpacaran) itu harus pintar jaga jarak biar nafsu tak melewati batas pemikiran. Nanti ujung-ujungnya ke yang buruk-buruk. jadinya saya begitu saja. Berhubungan dan jarang sekali untuk bicara langsung. Soalnya kalau bicara berdua, saya malu dianya juga malu, jadi komunikasinya gak awet gitu. Hahaha...

Dia memang gak sempurna, kan di dunia ini gak ada yang sempurna. Yang sempurna cuma Pencipta kita semua. Memang ada kalimat , kalau manusia itu mahluk paling sempurna. Menurut ajaran biologi, manusia itu tergolong hewan, dan bisa mewakili hewan, tapi manusia itu hewan yang lebih baik dan kompleks dari hewan lain. Jadi itulah kenapa manusia di katakan sebagai manusia paling sempurna. Sempurna di bandingkan dengan Mahluk yang di ciptakan oleh Yang Lebih Maha Sempurna.

Intinya di sini, saya masih menunggu dan berjuang, menunggu waktu yang pas, jangan sampai dianya di ambil orang duluan, walaupun dia tua 1 tahun dari saya, itu bukan masalah. Kata orang, usia bukan penghalang bagi dua pasangan yang berhubungan. cielaah .. haha.. Saya akan tetap sabar menunggu ...

"Kesetiaan itu akan menuggu sesuatu meskipun dia tahu apa yang dia tunggu itu tak akan kembali lagi"

Wassalam ...

KETIKA KULIAH DI HANTUI SENIORITAS

Perkuliahan, jenjang yang di idam-idamkan oleh banyak orang. Mereka berpikir, perkuliahan akan banyak pengalaman baru. Dan itu memang benar ! Tapi banyak orang yang tidak berpikir tentang proses yang ada di dalamnya, memang sebagian ada yang baik-baik saja dan sebagian lagi ada yang keras banget! Sebagai contohnya saya. Saya sudah masuk di jenjang perkuliahan dari siswa menjadi mahasiswa. Saya sudah berada di level yang cukup tinggi dari sebelumnya.

Seperti orang bilang, perkuliahan itu mengasyikkan, tapi menurut saya untuk sekarang ini, perkuliahan itu pembunuhan secara perlahan. Di mana ketakutan dan kehausan akan keamanan terus keluar dari pribadi ini. Tidak seperti yang lain, yang senang nongkrong di jurusannya masing-masing, ini saya malah lebih senang kalau lagi ada di jurusan orang. Tidak habis pikir, di jurusan saya itu memang tidak aman, apa lagi saya masih hawa maba gitu, yang di incar oleh senior-senior untuk di mainin layaknya boneka, walaupun di apa-apain gak berhak untuk melawan. Namaanya juga SENIOR !! Senior itu banyak maunya, dikit dikit itu, dikit dikit lagi ini. Senior itu cari untung, gak mau rugi, ada maba, suruh sana, suruh sini. Kasih uang untuk beli sesuatu, uangnya gak cukup, mau di apa lagi, dompet terkuras lagi ! Mau di apa, kami cuma Maba.

Ngelapor kejurusan atau dosen itu cuma cara mati ke dua, kalau senior tau kita yang ngelapor, matilah kita, bakalan di incar,tambah gak aman hidup ini di kampus. Niatnya menuntut ilmu, malah lebih fokus ke keamanan. Waktu paling aman itu cuma pas kuliahnya, sudahnya itu. Maunya pasti langsung pulang, gak nongkrong atau singgah di sekitaran jurusan. Namanya juga cari aman, amanan di rumah -_-. Saya sudah tidak sabar untuk masuk ke semester selanjutnya, di mana hawa-hawa maba sudah hilang. Lebih gak sabar lagi jadi senior. Mau rasain namanya Senioritas ! Tapi saya tidak punya niat untuk balas dendam, saya cuma mau memperhatikan dan di perhatikan. Itu saja.

Saya harap di waktu yang dekat ini, para senior akan sadar tentang hal ini. Kami kuliah untuk menuntut ilmu, bukan untuk meladeni kalian. Terimakasih ...

"Pribadi yang kuat tercipta dari proses yang kuat pula" - Senior G